INFORMASI RIAU
No
|
Nama
|
Kabupaten
|
Fungsi
|
Luas (ha)
|
SK Penetapan
|
1
|
Pulau Laut
|
Kep. Riau
|
Cagar Alam
|
400,0
|
13/Kpts/Um/3/1968
|
2
|
Pulau Berkey
|
Bengkalis
|
Cagar Alam
|
500,0
|
-
|
3
|
Pulau Burung
|
Kep. Riau
|
Cagar Alam
|
200,0
|
13/Kpts/Um/3/1969
|
4
|
Kerumutan
|
Kampar/ Indragiri Hulu
|
Suaka Marga
|
120.000,0
|
350/Kpts/Um/6/1979
|
5
|
Danau P. Besar/ Danau Bawah
|
Bengkalis
|
Suaka Marga
|
15.000,0
|
846/Kpts/Um/1/1980
|
Geografis
Provinsi Riau terdiri dari daerah
daratan dan perairan, dengan luas lebih kurang 8.915.016 Ha (89.150 Km2),
Keberadaannya membentang dari lereng Bukit Barisan sampai dengan Selat Malaka
terletak antara 01° 05’ 00” Lintang Selatan - 02° 25’ 00” Lintang Utara atau
antara 100° 00’ 00” - 105° 05’ 00” Bujur Timur. Disamping itu sesuai Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 terdapat wilayah lautan sejauh 12 mil dari garis pantai.
Di daratan terdapat 15 sungai,
diantaranya ada 4 sungai besar yang mempunyai arti penting sebagai sarana
perhubungan seperti Sungai Siak (300 Km) dengan kedalaman 8 -12 m, Sungai Rokan
(400 Km) dengan kedalaman 6-8 m, Sungai Kampar (400 Km) dengan kedalaman lebih
kurang 6 m dan Sungai Indragiri (500 Km) dengan kedalaman 6-8 m. Ke 4
sungai yang membelah dari pegunungan daratan tinggi Bukit Barisan Bermuara di
Selat Malaka dan Laut Cina Selatan itu dipengaruhi pasang surut laut.
Adapun batas-batas Provinsi Riau bila dilihat posisinya dengan negara tetangga dan provinsi lainnya adalah sebagaiberikut:
a. Sebelah Utara : Selat Malaka dan Provinsi Sumatera Utara.
b. Sebelah Selatan : Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat.
c. Sebelah Timur : Provinsi Kepulauan Riau dan Selat Malaka.
d. Sebelah Barat : Provinsi Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
Provinsi Riau terdiri dari 10 Kabupaten dan 2 Kota
Adapun batas-batas Provinsi Riau bila dilihat posisinya dengan negara tetangga dan provinsi lainnya adalah sebagaiberikut:
a. Sebelah Utara : Selat Malaka dan Provinsi Sumatera Utara.
b. Sebelah Selatan : Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat.
c. Sebelah Timur : Provinsi Kepulauan Riau dan Selat Malaka.
d. Sebelah Barat : Provinsi Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
Provinsi Riau terdiri dari 10 Kabupaten dan 2 Kota
Pulau
Provinsi Riau memiliki
pulau-pulau yang cukup banyak, baik kecil maupun besar, baik yang bernama
maupun yang belum bernama dan baik yang berpenghuni maupun yang belum
berpenghuni. Jumlah pulau di Provinsi Riau sebanyak 3.214 buah (sebelum
dimekarkan menjadi dua Provinsi), diantaranya 743 buah pulau sudah mempunyai
nama, sedangkan yang lainnya belum mempunyai nama. Sebagian besar pulau-pulau
kecil yang terhampar di Laut Cina Selatan belum dihuni penduduk.
Sedangkan pulau-pulau yang terdapat
di sepanjang pantai Riau Daratan berhadapan dengan muara sungai-sungai besar,
seperti; Pulau Lalang, Rupat, Bengkalis, Padang, Ransang, Tebing Tinggi,
Penyalai, Serampang, Muda, Pancung, Kateman, dan lain-lain. Pulau-pulau ini
masing-masing mempunyai sejarah dan peranan tersendiri. Diantaranya Pulau
Bengkalis, yaitu suatu pulau dimana terdapat Kota Bengkalis yang sudah memegang
peranan sejak abad 14 Masehi dalam perdagangan internasional. Pulau Tebing
Tinggi adalah suatu tempat terdapatnya Kota Selat Panjang, salah satu kota
penting pada saat ini. Di daerah Bagan Siapi-api terletak pulau yang bernama
Berkeh, yaitu pulau baru terbentuk beberapa tahun terakhir ini akibat endapan
sungai Rokan.
Hampir 71.33 persen Provinsi Riau
merupakan daerah lautan (masih bergabung dengan Provinsi Kepulauan Riau),
dengan panjang garis pantai 1.800 mil. Berdasarkan Undang-undang No. 5
tahun 1983, Luas Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) Provinsi Riau adalah 379.000 Km2.
Namun setelah terjadi pemekaran wilayah belum ada data yang pasti berapa
panjang garis pantai Provinsi Riau pada saat ini. Hingga saat ini belum ada
pengukuran yang dilakukan oleh pihak yang berwenang terhadap panjang garis
pantai Provinsi Riau setelah terjadinya pemekaran wilayah.
Iklim
Daerah Riau beriklim tropis basah
dengan rata‑rata curah hujan berkisar antara 1000‑3000
mm per tahun yang dipengaruhi oleh musim kemarau dan
musim hujan. Daerah yang paling sering ditimpa hujan setiap
tahun adalah Kota Pekanbaru 193 hari, Kabupaten Indragiri Hulu 178 hari,
Kabupaten Pelalawan 147 hari, Kabupaten Rokan Hulu 136 hari, dan Kabupaten
Kampar dengan jumlah hari hujan 110 hari. Jumlah Curah Hujan tertinggi pada
tahun 2009 terjadi di Kabupaten Kampar dengan curah hujan sebesar 3 349,0 mm,
disusul Kota Pekanbaru sebesar 3 214,4 mm, sedangkan curah hujan terendah
terjadi di Kota Dumai sebesar 635,0 mm. Selanjutnya menurut catatan
Stasiun Meteorologi Simpang Tiga, suhu udara rata‑rata di Kota
Pekanbaru tahun 2009 menunjukkan 28,0 celcius dengan suhu maksimum 36,0
celcius dan suhu minimum 21,0 celcius.
Topografi
Provinsi Riau memiliki topografi
dengan kemiringan lahan 0 – 2 persen (datar) seluas 1.157.006 hektar,
kemiringan lahan 15 – 40 persen (curam) seluas 737.966 hektar dan daerah dengan
topografi yang memiliki kemiringan sangat curam (> 40 persen) seluas 550.928
(termasuk Provinsi Kepulauan Riau) hektar dengan ketinggian rata-rata 10 meter
di atas permukaan laut. Secara umum topografi Provinsi Riau merupakan daerah
dataran rendah dan agak bergelombang dengan ketinggian pada beberapa kota yang
terdapat di Wilayah Provinsi Riau antara 2 – 91 m diatas permukaan laut.
Kabupaten Bengkalis merupakan kota yang paling rendah, yaitu berada 2 meter
dari permukaan laut, sedangkan Kota Pasir Pengaraian berada 91 m dari
permukaan laut. Kebanyakan kota di Provinsi Riau berada dibawah 10 meter di
atas permukaan laut, seperti Rengat, Tembilahan, Siak, Bengkalis, Bagan
Siapi-api dan Dumai.
Sebagian besar tanah daratan daerah
Riau terdiri dari daratan yang terjadi dari formasi alluvium (endapan),
dibeberapa tempat terdapat selingan neogen, misalnya sepanjang Sungai Kampar,
Sungai Indragiri dan anaknya Sungai Cinaku di Kabupaten Indragiri Hulu bagian
selatan. Tetapi di daerah perbatasan sepanjang Bukit Barisan sepenuhnya terdiri
dari lapisan permikarbon, peleogen dan neogen dari tanah padsolik yang berarti
terdiri dari induk batuan endapan.
Keseluruhan daerah tersebut dapat
dikatakan tanah tua sedangkan selebihnya membentang ke utara sampai dengan
daerah-daerah pantai, merupakan kontruksi dari formasi jenis tanah alluvium (endapan)
yang berasal dari zaman Quarter sampai dengan zaman Recen, terlebih-lebih
pada daerah bencah berawa-rawa sepanjang daerah pantai utara. Provinsi Riau
terdapat empat jenis tanah (berdasarkan penelitian Zwieryeki, tahun 1919-1929),
yakni :
a.
Jenis tanah Organosol Glei Humus
b.
Jenis Tanah Padsolik Merah Kuning
dari Alluvium
c.
Jenis Tanah Padsolik Merah Kuning
dari batuan endapat
d.
Jenis tanah Padsolik Merah kuning
dari batuan endapan dan batuan beku.
Jenis-jenis tanah tersebut terutama
didapati di daerah-daerah sepanjang pantai sampai dengan pertengahan daratan
yang berformasi sebagai daratan muda tidak bergunung-gunung, bahkan
beberapa bagian terdiri dari tanah bencah berawa-rawa
0 komentar:
Posting Komentar