Polisi Malaysia: Pouria Diketahui Setelah Ada Telepon
dari Frankfurt
Kuala Lumpur
- Dua penumpang misterius yang menggunakan paspor palsu dalam penerbangan
dengan pesawat Malaysia Airline yang hilang berhasil diungkap. Salah satu
penumpang itu terungkap setelah otoritas Malaysia menerima telepon dari
Frankfurt, Jerman.
Salah satu penumpang itu diketahui bernama Pouria Nour Mohammad Mehrdad (19). Ketua Polisi Malaysia Tan Sri Khalik Abu Bakar mengatakan ibunda Pouria mengontak otoritas Malaysia untuk menanyakan anaknya yang belum tiba sejak terbang dari KLIA pada Sabtu (8/3) lalu.
"Ibunya berharap anaknya segera tiba di Frankfurt. Tapi ketika hingga kini anaknya belum tiba, dia menghubungi kami. Dari situlah kami mengetahui jika dia (Pouria) adalah salah satu penumpang dengan paspor curian," ujar Khalik di Hotel Sama sama.
Khalik mengatakan, sejak pertama kali pesawat dinyatakan hilang dan munculnya kabar soal 2 penumpang berpaspor palsu, otoritas Malaysia melakukan penelusuran data semua penumpang. Analisa dilakukan terhadap kamera atau CCTV KLIA dan data imigrasi.
"(Kontak telepon) Itu dihubungkan dengan penelusuran data yang dilakukan terhadap Pouria. Dan profil anak muda itu disampaikan kepada kami," jelas Khalik.
"Kami meyakini dia bukan anggota kelompok teroris manapun. Kami meyakini dia hanya mencoba bermigrasi ke Jerman untuk menemui ibunya dan menetap," tambahnya.
Dirjen Imigrasi Malaysia Puan Aloyah binti Mamat mengungkapkan, Pouria tiba dari Phuket, Thailand di KLIA pada 28 Februari. Dalam pemeriksaan di imigrasi, Pouria menggunakan paspor Austria yang diyakini merupakan paspor curian. Menurut Aloyah, dalam pemeriksaan itu ada keseuaian antara foto paspor dengan data.
Setelah diperiksa, petugas imigrasi memberikan Social Visit Pass selama 90 hari kepada Pouria. Pada tanggal 7 Maret 2014, Pouria terbang dengan Malaysia Airline MH370 ke Beijing. Saat pemeriksaan, Pourian kembali menggunakan paspor Austria.
Sementara otoritas Malaysia masih menelusuri seorang lagi yang diduga menggunakan paspor palsu, Sekjen Interpol Ronald Noble telah mengumumkan telah berhasil mengungkap identitas orang tersebut. Pria kedua itu diketahui juga berkewarganegaraan Iran, bernama Delavar Seyed Mohammadreza (29).
Salah satu penumpang itu diketahui bernama Pouria Nour Mohammad Mehrdad (19). Ketua Polisi Malaysia Tan Sri Khalik Abu Bakar mengatakan ibunda Pouria mengontak otoritas Malaysia untuk menanyakan anaknya yang belum tiba sejak terbang dari KLIA pada Sabtu (8/3) lalu.
"Ibunya berharap anaknya segera tiba di Frankfurt. Tapi ketika hingga kini anaknya belum tiba, dia menghubungi kami. Dari situlah kami mengetahui jika dia (Pouria) adalah salah satu penumpang dengan paspor curian," ujar Khalik di Hotel Sama sama.
Khalik mengatakan, sejak pertama kali pesawat dinyatakan hilang dan munculnya kabar soal 2 penumpang berpaspor palsu, otoritas Malaysia melakukan penelusuran data semua penumpang. Analisa dilakukan terhadap kamera atau CCTV KLIA dan data imigrasi.
"(Kontak telepon) Itu dihubungkan dengan penelusuran data yang dilakukan terhadap Pouria. Dan profil anak muda itu disampaikan kepada kami," jelas Khalik.
"Kami meyakini dia bukan anggota kelompok teroris manapun. Kami meyakini dia hanya mencoba bermigrasi ke Jerman untuk menemui ibunya dan menetap," tambahnya.
Dirjen Imigrasi Malaysia Puan Aloyah binti Mamat mengungkapkan, Pouria tiba dari Phuket, Thailand di KLIA pada 28 Februari. Dalam pemeriksaan di imigrasi, Pouria menggunakan paspor Austria yang diyakini merupakan paspor curian. Menurut Aloyah, dalam pemeriksaan itu ada keseuaian antara foto paspor dengan data.
Setelah diperiksa, petugas imigrasi memberikan Social Visit Pass selama 90 hari kepada Pouria. Pada tanggal 7 Maret 2014, Pouria terbang dengan Malaysia Airline MH370 ke Beijing. Saat pemeriksaan, Pourian kembali menggunakan paspor Austria.
Sementara otoritas Malaysia masih menelusuri seorang lagi yang diduga menggunakan paspor palsu, Sekjen Interpol Ronald Noble telah mengumumkan telah berhasil mengungkap identitas orang tersebut. Pria kedua itu diketahui juga berkewarganegaraan Iran, bernama Delavar Seyed Mohammadreza (29).
Sumber:detik.com
0 komentar:
Posting Komentar